Sabtu, 26 Juni 2010

CERPEN DINA RIZKI AMELIA

1.
PAJEROKU MAAFKAN AKU

Hampir lima tahun yang lalu aku sangat akrab dengan indra seorang cowok yang berpostur tubuh tinggi, putih dan keren itu. Seorang mahasiswa populer dan terkenal di UNILA. Indra lebih suka menghabiskan waktunya bersama teman-temannya. Indra sangat bertolak belakang dengan aku yang lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah. Pertemuan aku dan Indra pun terjalin lewat internet saat kami berdua chatting. Lalu, perasaan yang sama jualah menyatukan aku dan Indra. Awal-awal yang manis menjadi bagian dari hubungan kami. Namun, karena jarak kami yang terlalu jauh membuat aku merasa jenuh dan sedih akan hubungan ini. Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai hari-hari kami, tidak ada lagi kasih sayang yang aku rasakan darinya. Hanya kata-kata kasar yang sering ku dengar dari mulutnya yang membuat hatiku terbakar bak bara api yang menyala.
Minimnya perhatian Indra akhir-akhir ini, membuat aku menjadi tertarik dengan cowok lain, pada pesona shobir, pada ketampanan dan perhatiannya yang jelas di atas Indra.
“Kau menyukai Shobir?” dingin suara Indra terdengar ditelingaku, namun suaranya yang lembut tak dapat menutupi perasaannya yang terluka dan sakit. “Ya” aku berbicara jujur. Aku merasa yakin bahwa aku tidak sanggup untuk menanggung kebohonganku selama ini kepada Indra. “Maafkan aku Indra” aku berbicara lesu dengan penuh penyesalan. “Karena jarak kita yang jauh ya?” suara Indra sedikit mengeluh. ”Amel aku akan berusaha agar kita bisa cepat bertemu dan cinta ini akan menjadi nyata. “Indra maaf, tapi aku tak bisa.“ sebaiknya kita berdua menjadi sahabat saja. “aku tahu kau sangat baik, tapi sejujurnya perasaanku padamu kini hanya perasaan seorang sahabat saja”. “aku mohon terimalah aku kembali, mel”. “maaf Indra, tapi aku benar-benar tak bisa ku harap kau bisa mengerti”. Indra hanya diam seribu bahasa atas keputusanku tetapi akhirnya dia dapat menerima keputusanku.” Ya, kita berteman saja, mel”. Mel, jangan pernah kau mengira kalau aku akan membencimu, aku akan selalu ada untukmu”.
Hari itu aku menguatkan hatiku untuk tidak menangis di telepon. Bagaimanapun aku tetap merasa bersalah telah menghianati Indra. Lebih dari itu, aku masih mencintai Indra. Hanya sayangnya jarak kamilah yang membuat aku harus mengakhiri hubungan ini.
Lima tahun kebersamaanku dengan Indra berakhir, ada banyak kenangan yang tidak bisa aku lupakan baik kenangan yang manis maupun yang pahit.
Aku hanya membutuhkan waktu dua bulan untuk mengetahui cowok seperti apa Shobir itu. Dia tak lebih dari seorang playboy kelas teri yang selalu mengumbar cinta kesana kesini. Aku sangat terluka atas perlakuan Shobir kepadaku, aku tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa mengurut dada saja.
“Amel”, “Ada apa Melisa, apa ada masalah?”. “Amel gue minta tolong ama loe, tolong donk bujuk Indra untuk kembali masuk ke tim basket, minggu depan akan ada pertandingan, tanpa Indra Universitas kita enggak akan bertanding dan bahkan akan kalah”. Aku sudah berulang kali membujuk Indra tapi dia enggak mau mendengarkanku”. “jadi gue mohon... banget ama loe mel”. Ujar Melisa teman dekat Indra.
Awalnya aku tidak mau karena aku malu pada Indra. Tapi aku kasihan sama Melisa yang sudah memohon kepadaku untuk membujuk Indra. Walaupun terpaksa tapi aku merasa senang, karena dengan semua ini aku bisa membuktikan kata-katanya bahwa dia tidak akan membenciku dan akan selalu ada untukku.
Hari itu, aku menelpon Indra dan berusaha membujuknya untuk kembali bergabung dengan tim basket. ”Aku mau mel tapi ada satu syarat, ujar Indra”. ”apa itu?” tanya ku. ”aku mau kalau kita jadian lagi”. ”sosok kehadiranmu dalam hari-hariku selalu ku rindukan mel, aku tak bisa hidup tanpa dirimu, rayu Indra”. Indra maaf, tapi aku malu atas ucapanku kemarin padamu. Sudahlah mel, tak usah kau ingat lagi yang lalu biarlah berlalu, sekarang kita jalani saja yang ada di hadapan kita, Ujar Indra meyakinkan ku.
Akhirnya aku mencoba membuka hati kembali untuk Indra. kami tertawa bahagia di telpon. “aku janji mel, liburan minggu depan aku akan menemui mu di Palembang.
Hari-hari berlalu, akhirnya tibalah waktu yang dinanti-nanti oleh kami. Namun, kejadian naas terjadi mobil yang ditumpangi oleh Indra mengalami kecelakaan, yang menyebabkan dirinya mengalami pendarahan yang parah yang menyebabkan dirinya terlebih dahulu di panggil oleh yang Maha Kuasa. Mendengar kabar itu aku terkejut dan jatuh pingsan karena tak kuat menahan pukulan yang sangat berat ini, aku tak sanggup menerima kenyataan bahwa Indra telah pergi dan yang membuat aku lebih terpukul lagi aku harus menerima kenyataan bahwa Indra telah mendonorkan hati kepada orang lain yang membutuhkannya.
Aku hanya bisa menangis dan berkata, “Maafkan aku Indra, aku telah salah menilaimu selama ini, aku tak bisa menghargaimu, namun setelah kau tak ada sekarang aku baru tahu bahwa hanya kaulah yang aku inginkan, hanya kaulah yang bisa mengerti aku, hanya kaulah yang dapat menerimaku apa adanya, aku sangat mencintaimu Indra, apakah kau mendengarku disana????????? Teriak ku dengan penuh penyesalan. ”Aku janji, aku akan selau mencintaimu walaupun kau tlah jauh disana, namamu akan selalu ku ingat disepanjang hidupku”. Puisi-puisi, syair-syair yang pernah kau kirimkan kepadaku kan ku jaga sebagai bukti kasih sayangmu selama ini kepadaku.
Maafkan aku Indra.................. Maafkan aku ..................... Maafkan aku pajeroku....................

Mungkin kata maaf
Tak cukup untuk
Mengembalikan detak jantungmu,
Senyum manismu,
Tawa riangmu,
Senja…..
Tlah menjemputmu
Senja….itu aku
Maafkan aku pajeroku.



2.
LOVE OR JOB

Hari itu cuaca sangat cerah, langit berwarna biru muda bagaikan permadani yang menghampar luas dibelahan bumi dunia. Aku bertemu dengan seorang sosok laki-laki yang memiliki paras tampan, berpostur tubuh tinggi, berkulit putih dan bersih, dia bernama Andi. Wajahnya yang tampan membuat aku jatuh hati padanya. Jalinan kasih diantara kami pun tumbuh tanpa diduga. Keakraban membuat kami semakin dekat. Akhirnya bunga-bunga cinta diantara kami pun tumbuh, bak tanaman yang sedang mekar, disiram dan dipupuk seperti cinta kami berdua.
Tahun pertama telah kami lalui berdua, canda, tawa, haru telah kami rasakan bersama, kemesraan kami berdua membuat semua orang yang melihatnya menjadi iri dan ingin hubungannya seperti kami. Namun aku rasakan akhir-akhir ini andi berubah kepadaku, aku berfikir apa ini hanya perasaanku saja.
Tapi entah mengapa aku menjadi ragu akan cintanya kepadaku, ya...mungkin karena SMS ku tak pernah dibalasnya, akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengganggunya untuk beberapa hari ini. Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk berpisah karena kurangnya perhatiannya padaku, aku selalu memiliki prasangka buruk terhadapnya karena minimnya perhatian dan kasih sayangnya akhir-akhir ini kepadaku.
Jika ku ajak dia jalan, selalu saja tak bisa dan banyak sekali alasan-alasan yang di lontarkannya, aku bosan dengan keadaanku yang seperti ini yang selalu dijadikan nomor dua dalam hidupnya. Bagi dirinya pekerjaan adalah yang paling utama, hidupnya hanya untuk pekerjaan saja. Aku bagaikan sendal jepit yang dipakainya apabila ada sepatu dia akan memilih sepatu dan sendal jepitnya ditinggalkan. Dia telah berubah dari yang ku kenal, biasanya dia bisa membagi waktunya, tapi entah mengapa untuk pekerjaan yang satu ini tak bisa dia membaginya.
Perubahan itu yang membuat aku menjadi jengkel. Sampai pada suatu malam aku mengirimkan SMS kepadanya namun satu SMS pun tak diperdulikannya. Sejak itu aku menjadi tambah yakin bahwa aku tak berarti apa-apa, akhirnya aku mengirimkan SMS yang berisikan puisi

Cintailah aku sewaktu aku ada
Jagan cintai aku setelah aku pergi
Karena sesungguhnya kau baru tahu
Bahwa kehilangan cinta sejati itu
Sakit bagaikan disayat sembilu
Sehingga hatiku mati karena luka yang teramat parah

Kring....kring.....HP ku berbunyi, kulihat dia yang menelphon, namun ku abaikan. Karena telephonnya tak ku respon dia mengirimkan SMS kepadaku yang berisikan

”malam sayang, lagi ngapain?”
Maaf sayang kalo akhir-akhir ini aku tak perhatian padamu
Bukan aku tak sayang, bukan pula aku tak cinta
Namun karena pekerjaanku yang padat yang membuat aku
Seperti ini ”tolong mengertilah aku Please.........................

Ku balas SMSnya dengan nada yang lembut,

”aku tak marah padamu atas kelakuanmu akhir-akhir ini padaku, tapi aku minta kalu ada sesuatu diberitahu”.

Membaca SMS itu dia menjelaskan kepadaku bahwa satu minggu lagi dia akan mengadakan mitting, masalah produk. Andi berprofesi dalam bidang marketting atau pemasaran di perusahaannya. Jadi dia ingin memberikan yang terbaik buat perusahaannya yang telah memberikan pekerjaan kepadanya. Apa sayang bisa mengerti sekarang? ”ujar Andi”. ”Ya aku mengerti” jawab ku.
Akhirnya sampailah pada hari yang ditunggu oleh kekasihku. Dengan wajah yang gembira tepat pukul 07.00 WIB, dia mengadakan rapat di ruang meatting yang di hadiri oleh direktur utama, staf-staf manajer dan rekan-rekannya di kantor. Dengan rileksnya Andi mempersentasikan rancangan produk yang telah dibuatnya satu bulan yang lalu. Hasil persentasi Andi pun disambut positif oleh direktur, dewan-dewan direksi, staf-staf manajer dan karyawan-karyawan lainnya.
Ruangan yang berukuran 7 X 5 meter itu menjadi saksi keberhasilan kekasihku. Aku bangga memiliki kekasih yang pintar, tampan dan sabar seperti dia, sungguh tak terbayangkan bila harus berpisah dengan dirinya.
Perhatian dan kasih sayangnya kembali lagi seperti dulu kepada ku...... sampai pada akhirnya kami mengambil keputusan bahwa hubungan kami akan kami bawa kejenjang pernikahan. Aku sadar bahwa dalam ini kita harus bisa menerima kekurangan orang yang kita sayangi.
Tanggal 21 mei 2010 menjadi hari bersejarah dalam hidup kami berdua. Bagi Andi, Love and Job are very important to him.



3.
DUA HATI SATU CINTA

Aku sangat bahagia dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepadaku. Aku mempunyai sebuah keluarga yang sangat menyayangiku, teman-teman yang baik dan Hans tunanganku, seorang cowok yang sangat aku sayangi.
Tepatnya tanggal 12 juli 2010, aku dan Hans akan segera menikah, hal itu yang membuat aku merasa senang. Akhirnya kami akan segera bersatu dan hidup bahagia selamanya. Seminggu sebelum acara pernikahan, kami sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk acara yang spesial itu. Mulai mempersiapkan pakaian, mas kawin, pelaminan, undangan, makanan dan minuman dan masih banyak lagi keperluan yang tak diduga-duga.
Amarah, Donita, Anton dan Daniel siap membantu dalam mempersiapkan keperluan untuk pernikahan kami berdua. Mereka memang sahabat sejati yang selalu setia membantu kami.
Hari demi hari pun berlalu, akhirnya sampailah pada waktu yang dinanti-nanti dimana aku dan Hans akan duduk bersanding di pelaminan. Bagiku sekarang mungkin aku adalah orang yang paling bahagia karena aku akan menjadi seorang istri buat Hans. Aku beruntung mendapatkan Hans, dia pria idaman bagi semua wanita. Penantian ku selama ini akan segera berakhir. hanya dengan hitungan jam semuanya hilang berganti dengan kebahagiaan.
”Aduh cantiknya pengantin ini,sabar aja non bentar lagi kok” ledek amarah dan Donita. ”Iya-iya sabar kok, apa Hans sudah datang?” tanya ku. ”Sepertinya belum tapi kamu tenang aja ya bentar lagi juga pasti datang”ucap Donita. Tiba-tiba jantungku berdebar-debar, aku merasa tidak tenang dan begitu cemas dengan Hans. Aku begitu takut terjadi apa- apa dengan Hans di jalan. ” Sabar Cinta, tenang aja Hans pasti datang” kata Amarah menenangkanku seperti tahu apa yang sedang aku pikirkan.
Sudah dua jam berlalu dari waktu yang tertera di undangan Hans juga belum kunjung datang. Sedikit demi sedikit para tamu undangan pun mulai meninggalkan tempat acara. Aku begitu sangat khawatir, cemas akan semuanya. Pirasat yang buruk terus bersarang di kepalaku, aku benar-benar takut terjadi sesuatu kepada Hans. “Amarah, Donita mana sih Hans kok dia belum datang apa dia lupa kalau hari ini dia dan aku akan menikah”. “Kalian lihatkan kalau papa dan mama Hans sudah datang dan tamu undangan satu persatu sudah pergi!” cemas ku. “Sudah Cin kamu sabar aja Hans pasti datang” kata Amarah. “Atau jangan-jangan Hans tuh Cuma ngerjain kamu dia tuh pasti menyiapkan surprise buat kamu” tenang Donita. “Nggak mungkin aku tuh tahu banget siapa Hans, dia tuh nggak mungkin akan buat aku menunggu selama ini”. “Mungkin itulah letak surprise dari Hans, kamu kan tahunya kalau Hans itu nggak akan pernah biarin kamu menunggunya, sekarang mungkin dia lagi ngetes kesetiaan kamu padanya” kata Amarah menenangkanku. ”Iya aku tahu tapi ini terlalu lama 2 jam dan bukan hanya aku saja yang menunggu tapi semuanya dibuat cemas olehnya”.
“Cinta…” jerit Anton dan Daniel kepadaku.
“Ada apa sih apa ada masalah?”. “I...y..a ini soal Hans”. “Hans! , memang ada apa dengan dia?” tanya ku. “Tapi kamu harus janji sama aku kalau kamu akan kuat” kata Anton. “Memangnya ada apa sih, Hans kenapa?”kata ku penasaran. “H..a...n..s kecelakaan, mobilnya jatuh kedalam jurang dan dia gak bisa ditemukan”. “Apa…”. Aku nggak bisa menahan tangisku, tiba-tiba aku merasa begitu lemah, penglihatanku menjadi gelap seperti perasaanku sekarang. Harapanku kini kandas, harapan bahagiaku dengan Hans kini telah musnah.
1 bulan berlalu Hans juga belum bisa ditemukan. Aku begitu sakit seluruh pikiranku hanya ada Hans. Hans satu-satunya cowok yang bisa ada dihatiku dan nggak ada yang lain.
“Cinta kamu harus sabar” kata Amarah menghiburku. “Iya cin kamu harus berusaha untuk melupakan Hans dan mencari penggantinya” kata Donita. “Don aku nggak bisa lupain Hans, mungkin kalian semua bisa dengan mudahnya melupakan Hans tapi aku… aku gak bisa, aku begitu mencintainya” tangis ku.“Cinta aku minta maaf, aku nggak bermaksud buat kamu marah tapi aku mau kamu selalu bahagia”. “Aku tahu Don tapi aku mohon, tolong jangan paksa aku untuk lupakan Hans karena aku gak bisa”.”Ya udah Cin maafin kami ya kami nggak bermaksud nyakitin kamu” kata Amarah. “Maafin aku juga ya Donita, Amarah”. “Aku tahu kalian cuma ingin melihat aku bahagia”.
Hari ini Amarah dan Donita mengajak ku pergi jalan-jalan. Mereka berdua memang teman yang sangat baik, mereka berdua selalu ada dan menemani aku. Tapi yang lebih membuat aku senang dan sekaligus kaget ketika aku bertemu dengan seorang yang sangat mirip dengan Hans. Aku gak percaya dengan apa yang sudah aku lihat tadi, mana mungkin ada seorang yang sangat mirip dengan Hans. “Ini nggak mungkin, dia pasti bukan Hans, Hans nggak mungkin akan mengkhianati aku, dia gak mungkin jalan dengan perempuan lain” kataku. “Tapi wajahnya, senyumnya semua sama”. “Hans…Hans, kamu dimana?” rintihku sambil menanggis.
Semejak pertemuanku dengan dia kemarin aku selalu memikirkannya, aku bahkan berharap kalau aku tak akan pernah bertemu dengan dia lagi. Tapi kali ini takdir lagi-lagi mempermainkan hidupku. Takdirku berbeda dengan apa yang aku harapkan, aku bertemu lagi dengannya. Kupandangi dia dengan penuh keseriusan, dia begitu sama dengan Hans, cara dia bicara, tersenyum bahkan bersikap pun sama persis seperti Hans. Aku begitu dipermaikan oleh takdirku sendiri. Mengingat Hans membuat ku semakin terluka dan terpukul. Cintaku benar-benar dalam untuknya dan rindu ini semakin mengebu-gebu. Aku ingin Hans, ku ingin memeluknya dan katakan aku sangat mencintainya tapi semua telah berlalu Hans sudah tiada. Hanya kenangan dan fotonya yang bisa ku peluk dan ku pandangi sebagai pelipur rindu ku ini.
“Cinta, kamu pasti nggak percaya, kami tadi melihat ada orang yang mirip sama Hans” kata Amarah. “Aku sudah tahu, aku juga sudah bertemu dengan dia, dia begitu mirip”. ”Aku rindu Hans, aku ingin dia kembali” tangis ku. ”Sabar Cinta, kamu nggak boleh menanggis, dimana pun Hans berada dia pasti sedih” tenang Donita. ”Iya aku nggak boleh nanggis, aku kuat demi cinta Hans aku akan tegar”.
Hari ini aku sudah mulai masuk lagi ke kampus. “Kampus ini masih seperti dulu ya Amarah” kataku. “Ih Cinta kampus ini memang gak akan pernah berubah kali”. “Tapi ada satu yang berubah, dulu aku selalu datang ke kampus ini dengan Hans tetapi sekarang, semua itu nggak akan pernah terjadi lagi”. “Sudahlah Cin hari ini kan hari pertama kita di kampus jadi nggak boleh sedih, senyum dong” kata Donita.
“ Cinta, Amarah, Donita apa kabar kalian, sudah lama ya nggak bertemu” kata Daniel. ”Baik, kabar kak Daniel sendiri gimana?” tanya ku. ”Baik juga, kamu sabar ya Cinta, kak Daniel tahu kamu pasti kuat dan semangat” hibur Daniel. ”Pasti, aku nggak akan buat Hans kecewa, demi dia aku akan terus tersenyum”. ” Aku tahu kamu bisa, semangat!” kata Daniel. ”Cinta berjuang! kata Amarah dan Donita. ”Makasih semuanya, kalian sudah mendukungku dan menemaniku” kataku.
Aku benar-benar beruntung karena bisa mengenal dan berteman dengan mereka. Teman- teman yang baik yang selalu ada untuk ku. Kami semua ngobrol melepas kerinduan kami namun tiba-tiba ” Hallo apa kabar?”.obrolan kami terhenti dan suara ini tak asing lagi terdengar di telingaku. Aku memalingkan mukaku dan begitu terkejut. Aku melihat Hans, dia ada di hadapanku.“Hai semua, perkenalkan namaku Yogi aku anak baru di kampus ini”. “Aku harap kalian semua bisa menjadi temanku”. Wajah itu mirip Hans, senyumannya begitu nyata sama seperti senyuman Hans. Aku tidak bisa lagi menahan kesedihanku, air mataku tak sengaja menetes dipipiku. Aku berlari menjauh dari Yogi. “Kenapa dengan dia apa dia sakit”. “Yogi kamu mau denger yang sebenarnya atau yang bohong” kata Anton. “Jelas yang benar dong”. “Namanya itu Cinta, dia teman kami, kamu tahu apa sebab dia menangis, karena wajah kamu”. “Wajahku..? memang kenapa dengan wajahku, apa wajahku begitu buruk”. “Nggak, wajahmu memang nggak salah tapi wajahmu itu sama persis seperti calon suami Cinta yang mengalami kecelakaan pada hari pernikahan dan sampai sekarang jasadnya belum ditemukan” jelas Daniel. ”Jadi itu penyebab dia menangis dan mencoba menghindar dari ku”. “Tapi kamu tuh memang Yogi atau Hans sih” kata Donita. “Nama aku Yogi, kalau masalah muka kami yang mirip aku nggak tahu dan aku nggak pernah kenal Hans.dan kalau aku memang Hans, aku pasti mengenal Cinta, Tapi…nyatanya aku tidak mengenal Cinta dan apa mungkin aku kembar dengan Hans?”. ”Nggak kok Hans anak tunggal” kata Anton. ”berarti aneh dong kenapa wajah kami bisa sama?” kata Yogi.
Selama seminggu terakhir aku terus menghindar dari Yogi. Aku tak bisa terus melihat dia, ini begitu menyakitkan. Aku melihat sosok Hans yang sama dari Yogi, benar-benar sama hingga aku tak mampu membedakan mereka.
Hari ini aku dan Yogi bertemu. Aku melihat dia sedang berjalan dengan seorang wanita dan kabarnya wanita itu adalah pacarnya dan mereka akan bertunangan. Awalnya aku nggak pernah percaya dengan gosip anak-anak, tapi setelah aku mendengar sendiri dari pembicaraan Yogi dengan Anton dan Daniel aku baru yakin kalau itu semua memang betul. Aku nggak tahu apa yang sedang aku rasa, aku begitu cemburu dan tak senang dengan apa yang kudengar bahwa Yogi akan bertunangan dengan Sarah.
“Bagaimana kalau Yogi memang Hans, tapi kalau memang seperti itu aku akan kehilangan dia, karena dia hari ini akan bertunangan dengan Sarah” kataku. “Tapi nggak mungkin dia Hans, Aku harus bisa terima kalau dia adalah Yogi dan Hans sudah meninggal”.
“Cinta …” jerit Amarah,. “Ada apaan sih?”. “Cin kami ada berita tentang Yogi”. “Memang ada apa dengan Yogi’. “Ternyata dia itu adalah Hans” kata Donita. “Hans...”ucapku dengan kaget. “Iya dia itu Hans, dia itu mengalami amnesia, jadi itulah penyebabnya dia bisa melupakan kita semua terutama kamu Cinta” kata Amarah. “Amnesia, tapi kalian tahu dari mana?”. “Cin kami tadi mencari bukti di rumah sakit tempat Yogi dulu dirawat, dan kata dokter ,Yogi tuh adalah korban kecelakaan yang dibawa oleh Sarah ke rumah sakit, katanya lagi Yogi itu ditemukan di dalam jurang” kata Anton. “Tapi kalau dia memang Hans berarti aku…” aku berlari mengejar Hans aku nggak peduli dengan yang lain sekarang yang ada dipikiranku hanya ada Hans. Aku terus berlari. Aku nggak mau kehilangan Hans lagi.
“Yogi… aku mohon tolong jangan bertunangan, kamu itu adalah Hans, kita berdua saling mencintai”. “Apa Cin, aku tahu kamu tuh cinta banget sama tunangan kamu yang bernama Hans itu, tapi aku bukan Hans ,aku Yogi dan sekarang yang ada dihati aku hanya Sarah jadi kamu nggak bisa melarang aku bertunangan, kamu nggak berhak Cinta”. “Hans”. “maaf sebelumnya aku mungkin akan menyakiti kamu tapi kamu nggak boleh seperti ini, aku Yogi”.
Aku begitu kecewa dengan Hans. Dia benar-benar berbeda tak ada lagi cinta dan kata sayang yang ku dengar semua hilang. Aku berlari keluar sambil menangis. “Hans…” jeritku. Pada saat itu aku sempat sadar, aku melihat darah dari kepalaku lalu tiba-tiba badanku seraya tak bernyawa aku pun tak tahu apa lagi yang terjadi padaku.
“cinta yang dulu ku cintai dan kucari sekarang ada di depan mataku, tapi… dia membenciku dan tak lagi mencintaiku, aku rela jika aku harus kehilangan cintaku demi dia bahagia” ucapku kepada Amarah, Donita, Anton dan Daniel. “Tapi ijinkan aku sekali saja bilang kalau aku sayang sama dia, dan hanya dia yang ada dihatiku”. “Udah Cinta kamu tenang dulu, kamu masih sakit” kata Amarah.
“Akh sakit…, kepalaku sakit” jerit Yogi kesakitan. “Siapa kamu, aku dimana aku harus cepat ke pesta pernikahan aku dengan Cinta, Cinta pasti sudah lama menungguku” kata Yogi yang sadar. “Yogi tapi hari ini kita akan bertunangan”. “Bertunangan siapa yang akan bertunangan, aku!, mana mungkin” kata Hans dengan kaget. Mana mungkin aku bertunangan dengan kamu karena aku hanya mencintai Cinta dan akan segera menikah dengannya”. “Yogi , jadi kamu sudah mengingat semuanya” “Ingat semua apa maksud kamu?”. “Jadi kamu benar-benar lupa kalau waktu itu kamu kecelakaan dan aku yang sudah menyelamatkanmu”. “Yogi aku mohon tolong jangan tinggalkan aku, aku sayang sama kamu”. “Maafkan aku tapi aku hanya sayang sama Cinta dan hanya dia yang ada di dalam hatiku”.”Maafkan aku, aku harus pergi aku nggak mau nyakitin Cinta”. ” Tapi kamu sudah mengusir Cinta tadi”. ”Aku mengusir Cinta, aku harus pergi”. “Yogi... aku rela jika aku harus kehilangan kamu, tapi aku mohon tolong jangan pernah melupakan aku, aku mau kamu ingat aku sebagai orang yang mencintai kamu, Semoga kamu dan Cinta selalu bahagia” kata Sarah.
“Cin.. aku minta maaf, atas perbuatan aku sama kamu, aku nggak mau kehilangan orang yang sangat aku cintai” kata Hans. “Maafin aku karena aku telah membuat kamu lama menunggu pada hari pernikahan kita” kata Hans lagi. “Hans… kamu sudah ingat, kamu sudah kembali Hans”. “Iya aku sudah kembali dan aku nggak akan lagi pernah membuat kamu menangis Cin ini janji aku sama kamu”.
Aku sangat senang karena orang yang sangat aku cintai kembali kepada ku lagi. Tapi aku juga sedih karena atas kebahagianku itu ada seorang wanita yang harus terluka yaitu Sarah. Aku sangat bangga dengan Sarah yang rela melepaskan cinta demi untuk kebahagian orang yang dicintainya itu. Aku merasa sangat bersalah, karena secara gak langsung aku telah menyakiti hati Sarah. “Cinta kamu kenapa??” kata Hans. “Hans aku merasa bersalah dengan Sarah, karena aku telah menyakitinya”. “Aku tahu Cin, aku juga merasa bersalah tapi… ini bukan salah kita”.” Takdir yang telah mempertemukan kita dengan Sarah. Cinta ini bukan cinta yang biasa meski takdir memisahkan kita namun sekarang takdir pun yang telah mempersatukan kita kembali” kata Hans.
”Aku benar-benar mencintai kamu Hans” kataku. ”Sekarang mari kita petik hikmah dari semua ini, ”memang cinta segitiga itu sangat merepotkan, membawa kepedihan dan luka tapi tanpa hadirnya cinta segitiga dalam hidup, kita tidak akan tahu apa arti dari cinta sejati itu....!”. ujar Hans.



4.
FOREVER LOVE

Panggil saja namaku Saskia. Aku sekarang duduk di kelas III SMA. Kata teman-temanku, aku adalah anak yang menyenangkan dan ceria. Tapi ada juga sih orang yang bilang kalau aku anaknya sedikit bandel dan cerewet. Tapi semua itu nggak penting buat aku yang terpenting mereka dapat menerima semua sifat yang kumiliki apa adanya.

Aku sangat mengagumi Yoga siswa kelas 3 IPA 1. Yoga memiliki wajah yang tampan, keren dan bukan itu saja dia anaknya pintar. Wajar saja kalau banyak anak wanita yang tergila-gila padanya dan bahkan ada saja diantara wanita-wanita itu yang mau menjadi pacarnya. Tapi yang bikin aku rada sebel sifat mereka yang sok deket dan sok kenal, padahal Yoga gak pernah memperhatikan mereka. Aku juga nggak sadar sejak kapan aku menyukai Yoga, padahal di mataku Yoga itu adalah cowok yang paling sombong dan cuek sedunia.

Aku gak pernah menyangka kalau Yoga tenyata adalah anak tante Yanti teman dekat Mamaku. Aku baru tahu ketika mama mengundang tante Yanti dan keluarganya untuk makan malam bersama di rumah kami. Ya aku sangat terkejut .
“Yoga”.

Tapi Yoga ngak pernah menghiraukanku, aku sebel, kesel dan sekaligus malu karena nggak dihiraukan. Sejak saat itu, aku menjadi tambah yakin kalau Yoga tuh sombong dan sangat cuek.

“Saskia maafin Yoga ya”? “Yoga memang gitu orangnya mungkin ini karena salah tante, semejak papa Yoga meninggal Tante mungkin kurang memperhatikan Yoga dan sibuk ngurusin kerjaan tante di kantor” kata tante Yanti kepadaku.
“Ah nggak apa-apa kok tante, Saskia gak marah sama Yoga kalau pun Saskia marah, Saskia pasti sudah maafin Yoga”. Jawab Saskia.

“Saskia tante harap kamu mau menjadi teman Yoga, baik itu di rumah maupun di sekolah. Tante takut kalau nanti Yoga tidak punya teman gara-gara sifatnya yang cuek itu”. Pinta tante Yanti pada saskia.
“Iya tante tenang aja, Saskia pasti mau kok jadi teman Yoga”. hiburku

Pagi harinya, di sekolah dengan rasa super pede dan gembira aku menemui Yoga. Yoga pun bingung karena melihat kedatanganku . “Ngapain kamu ada disini” kata Yoga dengan kesal.
“Emangnya kenapa kalau aku ada disini apa ada yang melarang, disinikan tempat umum siapa pun boleh kesini” kataku. Tanpa disadari anak-anak disana memperhatikan kami.

“Ngapain kalian semua lihatin kami berdua emang ini tontonan, kalau mau nonton ya ke bioskop aja” kata Yoga dengan marah. Anak-anak di sana pada ketakutan dan pergi meninggalkan mereka berdua.

“Wajar saja ya kalau kamu tuh gak punya teman, kelakuan kamu saja seperti ini” kata ku dengan mengejek.

Yoga sangat marah kepada ku dan tak sengaja mendorong ku. Aku terjatuh dan kakiku berdarah. “Sas maafin aku ya, aku nggak sengaja”. “Aku sadar kalau apa yang aku lakukan itu memang salah dan sudah keterlaluan”. Ujar Yoga
“Aku janji deh sama kamu, apapun akan kulakukan asal kamu mau maafin aku”.

“Ok, aku akan maafin kamu tapi kamu harus janji sama aku kalau kamu akan merubah sifat dan tingkah laku kamu selama ini”.

“Iya deh demi kamu aku akan merubah sifat dan tingkah lakuku”. Sedikit ragu dalam hatiku akan perkataan Yoga kepadaku kalau dia akan berubah. Aku sadar kalau Yoga sangat berusaha untuk merubah perilakunya. Kulihat dia lebih banyak tersenyum dan tingkah lakunya sedikit demi sedikit berubah.

Hubungan kami pun sekarang sangat dekat. Kami berdua sekarang lebih akrab tidak seperti dulu yang selalu bertengkar apabila bertemu. aku sangat gak pernah menyangka kalau aku dan Yoga akan dekat dan menjadi akrab seperti sekarang.
“Saskia aku mau bilang sesuatu sama kamu”.
“Aku gak tahu sejak kapan aku mulai menyukai kamu”.
“Kamu mau gak jadi pacar aku”.
aku terdiam kemudian aku pun mulai memberi jawaban

“Yoga sebenarnya aku sudah lama suka sama orang dari semenjak aku masuk di sekolah ini dan sampai sekarang aku pun selalu cinta sama dia. Aku mau kasih tahu kamu bahwa orang itu adalah kamu Yogaa”. “Ya sejak lama aku sudah suka sama kamu dan aku mau jadi pacar kamu”.

Semejak saat itu Yoga dan aku selalu bersama dan yang paling mengembirakan ternyata sejak lama orang tua kami sudah berniat untuk menjodohkan kami. Yoga dan aku berjanji kalau kami berdua akan terus bersama dan akan selalu saling mencintai selamanya.



5.
PACARKU, SAHABATKU

Perkenalkan namaku “Felissa”, aku seseorang gadis yang bersekolah di suatu SMA di Palembang. Aku mempunyai 3 orang sahabat yang selalu menemaniku, pada saat aku membutuhkan mereka, mereka selalu ada. Mereka adalah Melisa, Ana dan Tia, kita bersahabat sejak kelas 1 SMP.

Aku dan ketiga orang sahabatku sering kali berbagi cerita satu sama lain. Karena kalau kita berbagi cerita dengan orang lain, masalah yang kita hadapi terasa ringan walau pun itu berat .

Pada saat itu, aku sangat sedih karena pacarku Aditia selingkuh dengan teman sekelasku Jully. Hatiku sangat hancur dan tiga orang sahabatku sangat marah mendengar ceritaku tentang Aditia dan Jully yang telah menyakiti haiku. Keesokan harinya ketiga sahabatku bertemu dangan Jully dan menghampiriya. “jadi orang jangan suka merebut pacar orang tau!” kata Melisa kepada Jully. Ia loe cewek atau cowok sih nggak ngerti perasan orang lain. Gara-gara loe teman gue sengsara loe tuh egois banget dasar cewek ngak punya perasan” kata Ana dan Tia menambahkan. eh, bukan urusan gue dia mau sakit hati atau engak, EGP??? yang penting Aditia suka sama gue harusnya yang di salahkan itu Aditia bukanya gue” Jully dengan angkuh. Lalu tiba –tiba Melisa menampar wajah Jully. Jully pun ingin membalas tamparan Melisa tetapi aku segera memegang tangan Jully dan tak sengajah tanganku menampar wajah Jully kejadian itu tak sengaja dilihat oleh Aditia dan dia pun segera menghampiri kami.

“Ada apa ini? kamu kenapa Jul, ”Aditia bertanya. “ini semua gara-gara loe Dit,”kataku. Setelah itu Jully memegang tangan Aditia dan pergi meningalkan kami.
Tiga hari setelah kejadian itu aku bertabrakan dengan Aditia ketika akan manuju ke kelas. Aku pun terjatuh “maaf yah Felissa aku ngak sengaja” Aditia pun berkata “kamu kenapa sih menghindar dariku”. “ kamu tahu kenapa aku selingkuh dengan Jully itu semua karena kamu Felissa” sambung Aditia. “salahku apa maksud kamu” kataku tak percaya dengan apa yang sudah kudengar”. Iya itu semua karena kamu gak pernah pedulikanku lagi dan aku merasa kau tak pernah menyanyangiku lagi”. Maafin aku Aditia tapi aku tak pernah bermaksud seperti itu mungkin yang terbaik buat kita adalah teman saja”. “Iya mulai saat ini kita berteman”.

Teman-teman anggota kita nambah satu lagi loe, kalian pasti ingin tahu siapa?. Iya, iya siapa gue penasaran nih kata Ana. Dia…. Aditia. Ah kenapa loe kamari gak puas loe sudah nyakiti sahabat gue dan loe Felisa loe kan sudah tahu kalau dia itu jahat dia sudah mendua dan buat kamu menderita kata Tia dengan judesnya”. Iya kamu gila ya pokoknya kami gak setuju kata Melisa menambahkan”. Kalian kok gitu, ini bukan salah Aditia. Apa maksud kamu?, kamu kan sudah tahu kalau Aditia itu mainin kamu dan yang paling parah sama Jully lagi emangnya gak ada yang lain apa?. Ini salah aku, aku mohon sama kalian tolong terima Aditia kasihan kan dia, kalau kalian gak mau terima dia itu tandanya kalian gak sayang sama aku. Iya… iya kami terima dia tapi ada syaratnya dia harus putus dengan Jully, kami gak suka sama dia jawab mereka bersama-sama. Iya gue setuju, DEAL?. Aditia segera menemui Jully dan memutuskannya. Sekarang Aditia resmi menjadi anggota kami dan kami selalu pergi bersama-sama kemana pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar