Minggu, 04 Juli 2010

NASKAH DRAMA RIA PERMATA SARI

1.
PERGI TAK KEMBALI

Para pemain:
1. Ani 5. Anton 9. Yosa
2. Ika 6. Asna
3. Ilham 7. Ibu Anton
4. Rachel 8. Ibu Rachel



ADEGAN PERTAMA
Latar : di ruangan kelas sekolah yang sederhana, Ika dan Siska sedang asyik berbincang-bincang sambil menuggu bel masuk berbunyi.

Ani : Sis, ada apa dengan Lita akhir-akhir ini aku lihat dia agak murung, oh iya jadi enggak rencana liburan kita akhir semester ini.
Ika : aku juga heran, mungkin Rachel lagi ada masalah sis tapi kenapa dia enggak mau cerita sama kita , insyaallah jadi dong.
tiba-tiba datang yosa dengan tergesa-gesa dan nafas terengah-engah.
Yosa : alhamdulilah ternyata belum masuk ya…aku kira udah telat. Biasanya kan ibu Letti sudah masuk kelas lima menit sebelum bel berbunyi.
Ani : dasar tukang molor…ngapain aja kamu semalam sampai-sampai kesiangan bangunnya.
Yosa : biasa nonton bola cuyy…
Ika : makan tu bola…..
Yosa : kalian berdua ini syirik aja jadi orang, kalian tau enggak semalam club favoritku main makanya aku bela-belain nonton pertandingan mereka sampai selesai.
IKa : ngomong-ngomong Rachel kemana kok belum datang jam segini. Apa dia enggak masuk hari ini ??
Ika menghampiri meja guru sambil membuka-buka absen murid, dan tak sengaja melliat surat yang terkapar diatas meja
Ika : inikan surat izin dari Rachel, dia tidak masuk keterangannya sakit.
Ani : pantesan aja uda jam setengah tujuh dia belum datang, sudah ku duga pasti dia tidak masuk.
Yosa : tuch liat si Anton sudah mondar-mandir di depan kelas kita pasti dia nungguin Rachel, benar –benar cinta mati tu anak dengan Rachel. Uda di tolak berkali-kali masih aja pantang menyerah.
Anton : Ilham, Rachel uda datang belum….ada yang ingin aku sampaikan padanya.
Ilham : kelihatannya belum datang tuch,,,Tanya saja dengan teman-temannya.
ADEGAN KEDUA
Latar : di taman sekolah. Ani, Ika dan Yosa sedang asyik membaca sambil berbincang-bincang.
Anton : Ika, Rachel tidak masuk ya hari ini? Boleh aku titip sesuatu untuknya.
Ika : iya, dia sakit. Emang kamu mau titip apaan?
Anton : surat. Aku harap surat itu benar-benar sampai ke tangan Rachel. Sebelumnya aku ucapkan terima kasih atas pertolonganmu.
Ika : tenang aja,,pulang nanti rencananya kami akan membesuk Rachel, nanti aku sampaikan padanya.
Anton : terima kasih ya….sudah mau membantuku.
Anton berlalu di hadapan kami dan langsung menuju kantin sekolah.
Ani : aku salut melihat Anton ternyata dia sungguh-sungguh mencintai Rachel. Tetapi aku heran kenapa Rachel sama sekali tidak memperdulikan sikap Anton padanya.
Ika : mungkin Rachel masih ragu akan perasaan Anton kepadanya. Kita do’akan saja yang terbaik untuk Rachel. lagi pula Rachel belum di restui mamanya untuk pacaran. Aku yakin Rachel tau yang terbaik untuk dirinya.
Yosa : semoga saja, aku harap Anton juga tulus mencintai Rachel.

ADEGAN KETIGA
Latar : di rumah Rachel
Ani : kenapa kamu enggak menelponku? Kamu sakit apa buq?? Ne baca tuch…. ada titipan dari Anton untukmu.
Rachel : Cuma demam biasa kok teman-teman, tadi pagi mendadak badanku panas sekali dan kepalaku teras a pusing (sambil membaca surat dari Anton lalu menghela nafas panjang)
Ika : apa isi surat dari Anton hel,aku jadi penasaran.
Rachel : dia mengungkapkan isi hatinya lagi, aku bingung harus bagaimana lagi menghadapi dia. Sudah berulang kali aku tolak tetapi tetapi tetap saja semangatnya semakin membara.
Rachel ada temanmu menunggu di depan…sayup-sayup terdengar suara teriakan mama
Rachel : iya ma, suruh masuk ma. Suruh ke kamar Rachel aja.
Yosa : siapa hel yang datang? aku jadi penasaran.
Terdengar jejak langkah menuju kamar Rachel…..
Rachel : Anton….ngapain kamu ke sini, bukannya hari ini kamu ada Les piano.
Anton : aku bolos hel, aku khawatir dengan keadaanmu. Makanya aku datang ke rumahmu. Hel aku enggak bisa membohongi perasaan ini, aku benar-benar menyayangimu.
Rachel :makasih ton, kamu udah menyayangiku tapi maaf banget mungkin lebih baik kita berteman saja aku harap kamu juga mengerti akan perasaanku. Untuk saat ini aku mau fokus sekolah, enggak mau mikir yang macam-macam dulu dan juga sebentar lagi kita juga mau ujian akhir.
Anton : (hanya tertunduk lesu mendengar ucapan Rachel, terdiam tanpa kata).
ADEGAN KEEMPAT
Latar : di sekolah
Ani : hel, temenin aku ke kantin. Aku haus banget.
Asna : hel aku mau bicara empat mata dengan mu. Apa sich mau kamu itu, Anton itu benar-benar menyayangimu tapi kenapa kamu enggak mau meneima cinta dia. lihat di sudut taman itu.
Rachel : (menoleh kea rah yang ditunjuk Asna, disana ada Anton dengan wajah murung dan meneteskan air mata di sampingnya ada Ilham yang mencoba menenangkan Anton). Jadi kamu maunya aku bagaimana.
Asna : Tidak kasihan kamu melihat Anton, bayangkan Hel sudah sejak kelas satu dulu dia mengemis cintamu . Kamu itu memang tidak punya perasaan Hel, aku tak menyangka kamu sekejam itu.
Rachel : kamu tidak mengerti perasaanku Asna, kamu cuma bisa menghakimi seseorang tanpa tahu alas an yang pasti kenapa aku berbuat ini pada Anton.
(BerLari masuk ke kelas sambil menangis menutupi mukanya dengan tas).
Ani : ada apa Hel kok kamu menangis, apa yang sebenarnya terjadi?
Rachel : enggak apa-apa Ani…tolong tinggalin aku sendirian, aku pengen sendiri dulu.
Ani :Ika, kenapa dengan Rachel, kok dia nangis?
Ika : aku juga tidak tau An, tadi dia habis berbicara sesuatu dengan Asna. Hel kamu kenapa? Kalau lagi ada masalah ceita dong sama kita. Siapa tau kita bisa bantu….
Rachel : apa aku salah dengan tindakanku terhadap Anton..kenapa tidak ada yang mau mengerti dengan keadaanku.
Ani : jujur Hel, aku juga bingung tentang perasaanmu kepada Anton, apa sebenarnya alasan kamu berulang kali menolak cinta Anton. Aku lihat ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari kami semua.
Rachel : maafkan aku (sambil menghapus air mata yang jatuh dari pipinya) aku melakukan ini karena aku tau Asna juga sangat mencintai Anton meskipun ia tak pernah mau mengungkapkan semua ini pada Anton.
Ani : tapikan Hel, Anton lebih memilih kamu dibandingkan Asna. Buktinya sampai sekarang dia masih mengejar cintamu. Lupakanlah masa lalu kamu bersama Derry Hel, yang lalu biarlah berlalu.
Rachel : itu karena di tidak tau perasaaan Asna padanya lagipula aku tidak mau membebani Anton sebab aku tak lama tinggal di sini tamat sekolah nanti kami sekeluarga akan pergi ke Medan, ayahku pindah tugas di sana. Aku hanya inginkan yang terbaik untuknya teman.
Anton: jadi itu alasan kamu selama ini Hel, kenapa kamu tak pernah mau jujur padaku.
Rachel : Anton, sejak kapan kamu sudah ada di situ????
(Anton berlari keluar kelas meninggalkan Rachel, Ani dan Ika yang masih terkejut dengan kedatangan Anton yang tiba-tiba).
ADEGAN KELIMA
Latar: di sekolah
Rachel : Ilham..Anton sudah datang belum, aku ingin berbicara sesuatu padanya.
Ilham : jadi kamu tidak tau Hel, Anton semalam kecelakaan.
Rachel : apa…kok aku enggak tau.
Ani : Hel ikut aku sebentar, kemana aja aku cariin dari tadi, ayo kita pergi ke rumah Anton.
(Rachel, mengikuti saja perkataan Ani, tanpa mengetahui apa yang terjadi pada Anton).
Latar : di rumah Anton
Rachel : An, kenapa banyak orang di rumah Anton apa yang terjadi pada Anton, aku harus minta maaf dengan Anton. Aku sudah berbuat salah pada Anton ( tak terasa air mata Rachel sudah mengalir di pipinya).
Bergegas masuk ke dalam rumah Anton namun yang diharapkan tak jua muncul.
Ibu Anton : pasti ini Rachel ya? sini nak (ibu Anton memeluk Rachel erat).
Rachel : ada apa ini bu,,anton kemarin baik-baik saja, enggak mungkin ini bisa terjadi pada Anton. Rachel enggak percaya bu. Aku belum minta maaf pada Anton mana Anton bu. Aku ingin bertemu dengannya.
Ibu Anton : tenang nak ini kenyataan yang harus kita hadapi. Anton sudah pergi menghadap yang kuasa. Kamu do’akan saja semoga arwahnya di terima di sisi yang maha kuasa.
Rachel : bagaimana ini bisa terjadi bu?
Ibu Anton : Semalam Anton keluar dia di tabrak lari, motornya hancur. Anton mengalami pendarahan hebat Hel dan nyawanya tak tertolong lagi.
Rachel hanya termenung hari-harinya hanya di hiasi rasa bersalah yang menggelayuti jiwanya.
Ani : sudahlah Hel, mungkin ini sudah takdir yang di atas, jalanmu masih panjang. Aku yakin kalau Anton melihatmu kayak begini terus pasti dia akan marah. Do’akan saja Anton di sana mendapatkan tempat yang layak di sisinya.
Rachel menangis di pundak Ani…ia tak menyangka keadaannya akan seperti ini. Aku menyesal telah melukai perasaan Anton selama ini.
Ani : pulang nanti kita ke kuburan Anton saja ya….biar kamu sidikit tenang Hel.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar