Sabtu, 26 Juni 2010

PUISI R. A. DINA OKTARIA MAYZA

1.
AKU TAK PERDULI

Aku tak perduli
Meski esok hariku akan berakhir pasti
Aku tak mau tahu
Meski esok tak ku tapaki lagi bumi ini
Aku hanya ingin hiasi pelangi senyuman
Disisa hidup meski bibir ini keluh
Lepas terbang bagai burung
Yang menjajahi langit biru
Aku tak perduli
Meski esok aku akan mati
Aku hanya mau
Kuhiasi cinta disetiap sudut hati
Meski aku akan mati
Aku tak perduli
Biarlah kaki ini berjalan
Hingga letih menahan sakit
Biarlah aku masih ingin
Nikmati hidup yang pendek ini
Hingga takdirku menjemput nanti



2.
DEKAPAN TUHAN

Aku tak tahu harus apa
Semua terasa asing tuk kulakaukan
Semua jadi tak menentu
Semua terasa salah
Begitu bimbang aku tuk melangkah
Apa yang hars kupercayai
Semua pilihan mmubuatku
Terperangkap dalam ragu
Aku hanya menanti dalam kebungkaman
Kurasakan bermimpi dalam kebungkaman
Kurasakan bermimpi sepanjang malam
Membungkam ku dalam keterpurukan
Entah hidup seperi apa yang aku jalani
Semua sudut terhenti dititiik ini
Titik penyesalan atas segala dosa
Hingga ku renugkan tetap tak ku temui jawaban
Setelah ku jelejahi jalan tuhan
Hidupku kembali dalam balutan ketenangan
Inilah pilihan, aku kembali pulang
Dalam dekapan tuhan



3.
POTRET BURAM ANAK JALANAN

Syair-syair anak jalanan
Melantun bak melodi tragis
Sayup- sayup ditengah bising kota
Lalu tenggelam bersama asa
Cucuran keringat membasahi tubuh
Menyatu bersama jerit tangis anak –anak kecil
Terselubung disepanjang jalan metropolitan
Inikah ptotretmu wahai bangsaku hilirmudik barisan kurcaci
Mengejar deru mengejar mimpi
Dengan lantunan lagu dan melodi
Mengais-ngais rasa iba orang berdasi
Dimana –dimana
Wahai ibu pertiwi
Disaat meereka iniginkau rangkul
Disaat mereka ingin kau lindungi
Kau hanya menatap dengan wajah yang pasi



4.
KETIKA HATI DISAPA RINDU

Bergetar hatiku darah ini mengalir deras
Pesona bayangmu menghantui hari-hariku
Sehinga membuat mtaku enggan terpejam
Dikala hati disapa rundu
Entah rasa apa yang bergolak
Memecah rasa tenang dan rasa duka
Yang ada hanya ada rasa bimbang
Dikala hati disapa rindu.



5.
NADA-NADA CINTA

Nada-nada cinta melantun dengan indah
Mengalun dengan lembut berirama dengan udara
Berarak bersama tawa dan canda
Menyatu dalam lembutnya jiwa
Sang pencinta
Nada-nada cinta
Begitu indah ia merasuk kedalam sukma
Menghancurkn tiap bait kesendirian
Menenangkan jiwa yang kesunyian
Nada-nada cinta
Pertanda rasa anak manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar