Rabu, 23 Juni 2010

PUISI RIA PERMATA SARI

1.
IBU

Ibu kasih sayangmu
Bak mentari di pagi hari
Ibu….
Jiwa ini sepi tanpamu
Jiwa ini haus akan kasih sayangmu

Ibu…..
Kini engkau dimana??
Aku sangat merindukanmu
Apakah engkau juga merindukanku??

Ibu….
Walaupun engkau telah kembali padan
Tetapi dirimu kan tetap ada di hatiku
Selamanya…….



2.
KEHADIRANMU

Disaat gundah dalam hatiku
Aku selalu ingat kamu
Disaat sedih dan gelisah hati ini
Aku selalu ingat kamu
Kehadiranmu begitu berarti untukku
Kau selalu menoreh rasa sayang dalam hatiku
Membuatku kan selalu merindukanmu
Dan ingin selalu bersamamu
Tapi semua itu Fatamorgana, aku kehilangan jejakmu
Kasih….
Kau begitu berarti untukku
Kau bisa membuat diri ini bertahan
Membuat ku terpacu dalam menjalani hidup
Disaat aku terpuruk dan hingga putus asa
Kau datang kembali menghiasi hariku
Menjadi bagian dari jiwa ini lagi
Apakah ini fatamorgana…
Mimpi yang menjadi bunga tidurku
Kini telah ada dihadapan ku
Seolah menjadi obat dari segala kepedihan



3.
KASIH SAYANG

Ayah, bunda….
Engkau anugerah yang maha esa berikan
Ibarat kertas putih yang belum ternoda
Kalian jaga diri ini
Warnai hidup ini dengan kasih sayangmu
Ayah, bunda….
Kasih sayangmu laksana air yang mengalir
Pengorbananmu tiada hentinya untuk anakmu ini
Kalian adalah bagian dari separuh jiwa ini
Ayah, bunda….
Engakau ibarat mentari yang menyinari dunia ini
Balas budiku tak akan bisa membayar semuanya
Engkau anugerah yang Allah berikan untukku
Di dunia dan akhirat



4.
SALAH

Rasa itu kembali di benakku
Meluluhkan akal sehat ini
Menghalalkan yang tak seharusnya
Bergejolak dalam jiwa
Sorot dua bola mata itu
Relung jiwa kembali terketuk
Ingin miliki rasa yang tak seharusnya
Tuhan………
Kenapa jiwa ini ingin dengannya
Sempat ku miliki hatimu
Tapi semua berlalu
Pergilah…………..
Terlalu besar jurang yang memisahkan
Ku salah mengenalmu
Janjimu manis di bibir saja…



5.
RASA INI

Pergi………….
Rasa itu telah hilang
Hampa jiwa terasa
Kau toreh luka menganga…
Perih….
Itu yang kurasa
Jiwa bergejolak dalam diamku
Tergores bagai di sayat sembilu
Beribu kenapa berserakan
Rasa itu hilang bak ditelan bumi
Semudah itukah
Lenyap tiada bersisa
Berakhir tanpa sepatah sepatah kata
Pergilah
Bukalah lembaran baru bersamanya
Janjimu
Lukaku……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar